PASURUAN (dialogmasa.com) – Laporan terbaru dari Badan Pusat Statistik (BPS) Kota Pasuruan mengungkapkan bahwa belum semua penduduk Kota Pasuruan mengenyam pendidikan hingga tingkat SMA, bahkan perguruan tinggi.
Data tersebut tercatat dalam Statistik Kesejahteraan Rakyat Kota Pasuruan Tahun 2023 yang dirilis oleh BPS Kota Pasuruan.
Dalam laporan tersebut, terungkap bahwa sebanyak 50 persen penduduk hanya menempuh pendidikan hingga tingkat SMP.
Angka partisipasi murni (APM) menunjukkan tingkat partisipasi penduduk dalam pendidikan pada berbagai tingkatan.
Untuk level SD, APM mencapai 99,70 persen; level SMP sebesar 92,99 persen; level SMA sebesar 62,84 persen; dan level perguruan tinggi hanya sebesar 19,28 persen.
Baca Juga: Kepala Dinsos Kota Pasuruan Tanggapi Modus Penipuan Mengatasnamakan Instansinya
Konsep dan definisi APM menjelaskan bahwa ini adalah proporsi dari penduduk kelompok usia sekolah tertentu yang sedang bersekolah di jenjang pendidikan yang seharusnya.
APM digunakan untuk mengukur daya serap sistem pendidikan terhadap penduduk usia sekolah yang sesuai dengan levelnya.
Dalam keterangan resmi, BPS menjelaskan, “Jika APM = 100, berarti seluruh anak usia sekolah tertentu dapat bersekolah tepat waktu sesuai dengan tingkatnya.”
Di sisi lain, presentase penduduk usia 15 tahun ke atas yang tidak memiliki ijazah Sekolah Dasar (SD) mencapai 9,98 persen.
Adapun yang menyelesaikan pendidikan hingga tingkat SD atau setara sebesar 20,83 persen, sementara yang menyelesaikan hingga SMP sebesar 19,93 persen, dan yang menyelesaikan hingga SMA ke atas mencapai 49,26 persen.
“Dengan demikian, sebanyak 50,74 persen penduduk Kota Pasuruan hanya menyelesaikan pendidikan hingga tingkat SMP/sederajat ke bawah,” demikian tertulis dalam laporan tersebut.
Jurnalis: Lio
Editor: WJ