Oleh: Dr. Cameleia Diah S, Sp.Dp
ARTIKEL (dialogmasa.com) – Gejala HIV/AIDS tidak selalu muncul secara langsung; kadang memerlukan waktu 5-10 tahun untuk terbentuk. Individu dengan riwayat penyakit ini sering mengalami penyakit oportunistik. Pemeriksaan mendalam, termasuk pemeriksaan kepala dengan zat kontras, fisik, dan anamnesis, diperlukan untuk mengidentifikasi HIV/AIDS.
Stigma masyarakat dan kurangnya kesadaran akan pentingnya pemeriksaan mendalam mendorong pemerintah mengambil langkah deteksi dini. Kebijakan seperti PPIA (Pencegahan Penularan Ibu ke Anak) mewajibkan pemeriksaan HIV pada trimester pertama kehamilan, memastikan perawatan dini dan mencegah penularan.
Setiap fasilitas kesehatan menyediakan pemeriksaan HIV, terutama di puskesmas yang memberikan layanan gratis. Registrasi dan pemeriksaan sesuai arahan sudah cukup untuk mengakses layanan ini.
Meski tes pack air liur umumnya digunakan untuk skrining pada komunitas tertentu seperti PSGK dan waria, diagnosis HIV memerlukan tiga metode berbeda. Jika positif, pasien segera diarahkan untuk pemeriksaan darah ulangan guna memastikan diagnosis dan mendapatkan perawatan yang tepat waktu.
Deteksi dini bukan hanya tentang perawatan cepat bagi penderita, tetapi juga langkah preventif untuk mencegah penularan. Kesadaran masyarakat dan kebijakan pemerintah bersama-sama menjadi kunci untuk menanggulangi HIV/AIDS.
Ditranskrip dari Media sosial RSUD Bangil