PASURUAN (dialogmasa.com) – Festival Durian Kabupaten Pasuruan mendapat kritik karena dianggap tidak melibatkan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM).
Seperti yang diutarakan oleh M. Yahya, selaku Ketua Komunitas Wira Usaha (KWU) Kabupaten Pasuruan.
Menurut Yahya, pedagang sekitar, termasuk UMKM seperti mereka, tidak pernah mendapat panggilan atau diajak untuk berpartisipasi dalam festival tersebut.
Dia menyayangkan kurangnya dukungan dan fasilitasi bagi UMKM lokal yang seharusnya menjadi bagian integral dari acara tersebut.
“Pedagang sekitar banyak termasuk kami juga UKM, gak pernah ada panggilan diajak jualan atau di fasilitasi untuk jualan,” papar Yahya, Selasa (20/02/2024).
Baca Juga: Disnakkeswan Kabupaten Pasuruan Periksa Kasus Kematian Sapi Mendadak di Sukorejo
“UKM yang mana yang di perjuangkan. Kan kita asli warga Pasuruan mulai kecil,” imbuhnya menyayangkan.
Sementara itu, Dinas Perdagangan Kabupaten Pasuruan saat dikonfirmasi belum bisa memberikan informasi lebih lanjut terkait mekanisme pelibatan UMKM.
Seperti diketahui, Festival Durian ini diselenggarakan di Sentra Produk Unggulan Kabupaten Pasuruan, yang dikenal sebagai Bangkodir Bangil, mulai dari tanggal 17 hingga 23 Februari 2024.
Tak hanya menghadirkan puluhan ribu durian, festival ini juga menyajikan berbagai kegiatan menarik, mulai dari fashion batik, pameran UMKM, hingga stand up comedy, dan lomba tari.
Jurnalis: Lio
Editor: WJ