PASURUAN (dialogmasa.com) – Tabungan Perumahan Rakyat (Tapera) akhir-akhir ini tengah menjadi sorotan publik, merupakan sebuah program pemerintah dana khusus untuk menghimpun dan penyediaan dana murah buat pembiayaan rumah.
Cara kerja dari program ini yakni menarik dari gaji setiap bulan para pekerja maupun pengusaha.
Hal ini membuat salah satu karyawan swasta, yang memilih untuk tidak disebutkan namanya, turut memberikan tanggapannya terhadap program tapera yang menyebutnya menjadi tambahan beban finansial yang tidak diinginkan.
“Menurut saya sebagai pekerja swasta memandang bahwa Tapera sangat memberatkan karyawan, karena sebelumnya sudah ada potongan gaji spt BPJSTK, JHT, dan lain²,” jelasnya.
Dia juga menambahkan bahwa kekhawatiran terbesarnya adalah resiko kosupsi dana yang terkumpul dalam program Tapera.
“selain itu juga dikhawatirkan dana tersebut rawan dikorupsi,” tambahnya
Kemudian dia juga menyebutkan adanya keraguan terkait manfaat nyata dari Tapera karena ada beberapa pertanyaan yang kerap muncul dikalangan pekerja.
“Apalagi adanya kekhawatiran pertanyaan yang berseliweran, seprti “Kalo sudah punya rumah, buat apa ikut Tapera?” Atau “Kalau diitung-itung umur pekerja pensiun dengan uang yang dikumpukan di Tapera, pastinya uang tidak cukup buat beli rumah?,” tutupnya.(wr)