Ruang Kisah (dialogmasa.com)
1.) Mahkluk-makhluk Allah yang mendahului tercipta-nya Nabi Adam.
Sebelum Allah menciptakan Adam as. sebagai manusia bapak pertama yang menelurkan manusia sejagad raya ini dengan berbagai bangsa, ras dan warna kulit yang berwarna-warni terlebih dahulu Allah menciptakan langit dan bumi serta seisinya, menciptakan Malaikat yang bahannya dari nur (cahaya), juga menciptakan iblis atau jin yang bahannya dibuat dari api.
Dalam menciptakan makhluk-makhluk seperti di atas cukuplah bagi Allah dengan mengucapkan kata-kata KUN = jadilah; maka jadilah apa yang Dia kehendaki.
Dalam hal ini Allah Ta’ala berfirman dalam surah Yasin ayat 82:
Artinya: “Sesungguhnya keadaan-Nya apabila Dia menghendaki sesuatu hanyalah (cukup) berkata kepadanya, ‘Jadilah’ maka terjadilah ia”.
2.) Kejadian Adam as.
Allah menciptakan Adam as. sebagai manusia bapak pertama di dunia adalah dibuat dari bahan asli tanah liat yang diawali dengan kata-kata KUN = jadilah, FAYAKUN = maka jadilah.
Tentang penciptaan Adam as. yang bahannya dari tanah liat itu dapat kita lihat dalam surah Al-Hijr ayat 26, surah Shad ayat 71.
Sesudah Allah menciptakan Adam as. Lalu Allah memerintahkan kepada seluruh makhluk Allah yang mendahului Adam as.
Khususnya perintah itu ditujukan kepada seluruh Malaikat untuk menghormati Adam tersebut. Maka sujudlah (memberikan penghormatan) seluruh Malaikat itu kecuali iblis, ia menolak perintah Allah tersebut. Mengapa iblis tidak mau tunduk, sujud atau memberikan penghormatan kepada Nabi Adam as? Karena menurutnya ia diciptakan dari api yang lebih mulia dari Adam yang terbuat dari tanah liat lagi pula busuk baunya, mengapa ia harus sujud kepada Nabi Adam as. Sifat keangkuhan dan egoisme inilah yang menjadikan penghalang, ia tidak mau mengindahkan perintah Allah, dan akhirnya mengakibatkan baginya sebagai hamba yang terkutuk dan dikeluarkan dari surga Allah.
Dalam hal ini Allah Ta’ala berfirman dalam surah Al-A’raf ayat 12-13:
Artinya: “Allah berfirman, apakah yang menghalangimu untuk bersujud (kepada Adam) diwaktu Aku menyuruhmu?
Iblis menjawab: “Saya lebih baik dari padanya. Engkau ciptakan saya dari api sedang dia Engkau ciptakan dari tanah”.
Allah berfirman: Turunlah kamu dari Surga itu karena kamu tidak sepatutnya menyombongkan diri di dalamnya, maka keluarlah, sesungguhnya kamu termasuk orang-orang yang hina”.
3.) Mengapa Adam dihormati oleh seluruh malaikat.
Ada beberapa keistimewaan yang ada pada diri Adam sehingga Adam dihormati oleh para Malaikat, diantaranya adalah :
- Adam adalah manusia pertama yang diciptakan Allah, dan Adamlah yang menurunkan (turunan) manusia yang ada di Dunia, ada yang menjadi Nabi dan Rasul, ada yang menjadi Raja, Presiden bahkan ada yang menjadi orang jahat yang merusak isi alam yang diciptakan oleh Allah.
- Adam diciptakan oleh Allah dengan “Tangan-Nya” sendiri, sedangkan makhluk-makhluk yang lain diciptakan dengan Perkataan-Nya “Jadilah”, maka terciptalah makhluk yang dihendaki oleh Allah, seperti iblis, dengan kejadian tersebut, Maka sudah sepantasnya Allah memerintahkan makhluk-Nya supaya menghormati Adam.
- Selain Adam yang diciptakan Allah dengan tangan-Nya. Adam adalah seorang Nabi, seorang yang mendapat wahyu dari Allah.
4.) Kedudukan Adam Sebagai Nabi
Allah menciptakan Adam (manusia) untuk menjadi khalifatullah, menjadi manusia yang akan mengelola alam dan seluruh isinya, agar dapat menjadi pengelola yang baik, maka Allah mengajarkan kepada Nabi Adam bermacam-macam ilmu pengetahuan, seperti: pertanian, peternakan, pertukangan dan nama-nama benda yang berada di bumi yang sudah diciptakan Allah. Kelebihan Adam tersebut dapat dilihat dalam firman Allah pada surah Al Baqarah ayat 31 dan ayat 32 yang artinya :
“Dan Dia mengajarkan kepada Adam nama-nama (benda-benda) seluruhnya, kemudian mengemukakannya kepada para Malaikat lalu berfirman: Sebutkanlah kepada-Ku nama-nama benda yaitu, jika kamu memang orang-orang yang benar, Mereka (para Malaikat) menjawab: Maha Suci Engkau, tidak ada yang kami ketahui selain dari apa yang telah Engkau ajarkan kepada kami, sesungguhnya Engkaulah Yang Mengetahui lagi Maha Bijaksana, Allah berfirman: “Hai Adam?, beritahukanlah kepada mereka nama-nama benda ini. Maka setelah diberitahukannya (dibeberkannya) kepada mereka nama-nama benda itu, Allah berfirman: Bukankah sudah Kukatakan kepadamu, bahwa sesungguhnya Aku mengetahui rahasia langit dan bumi dan mengetahui apa yang kamu lahirkan dan apa yang kamu sembunyikan?”.
5.) Iblis Menolak Perintah Allah
Berbeda dengan Malaikat yang selalu tunduk dan patuh kepada Allah, tapi iblis adalah makhluk yang selalu membangkang kepada perintah Allah, termasuk pada saat Allah memerintahkan kepada iblis supaya sujud kepada Adam, tapi iblis menolak dan membangkang, karena membangkang dari perintah Allah tersebut, sehingga iblis diusir oleh Allah dari surga.
Penyebab utama, mengapa iblis selalu membangkang kepada perintah Allah adalah karena iblis merasa sombong dan merasa
Lebih mulia dari Adam, karena Adam diciptakan Allah dari tanah, Sedangkan iblis diciptakan Allah dari api.
Setelah iblis diturunkan Allah ke bumi, iblis minta kepada Allah agar diberi umur panjang sampai nanti hari kiamat, jadi semua Iblis tidak akan mati sampai hari kiamat.
Permintaan tersebut dikabulkan oleh Allah, ia dan keturunanNya diberi hidup sampai hari kiamat, tujuan iblis minta dipanjangkan umurnya untuk hidup ialah karena ia merasa dengki kepada Adam.
Karena yang menyebabkan iblis keluar dari surga gara-gara Adam, maka dari itu mulai sekarang aku akan selalu menggoda dan mengajak serta selalu menghalang-halangi dari jalan yang lurus.
Aku (iblis) akan selalu menggoda Adam dan anak cucunya dengan berbagai cara dan dari berbagai arah, dari arah belakang, depan, samping dan dari arah atas dan arah bawah, agar semua Manusia bersama melanggar perintah Allah dan bersama-sama dengan kami menjadi penghuni Neraka.
Sebagaimana firman Allah dalam Surah Shod ayat 75 – 85, yang artinya:
“Allah berfirman: Hai iblis, apakah yang menghalangi kamu sujud kepada yang telah Kuciptakan dengan kedua tangan-Ku.
Apakah kamu menyombongkan diri ataukah kamu (merasa) termasuk orang-orang yang (lebih) tinggi?. Iblis berkata: Aku lebih baik dari padanya, karena Engkau ciptakan aku dari api, sedangkan dia Engkau ciptakan dari tanah.
Allah berfirman: Maka keluarlah kamu dari surga, sesungguhnya kamu adalah orang yang diusir, Sesungguhnya kutukan-Ku tetap atasmu sampai hari pembalasan.
Iblis berkata: Ya Tuhanku, beri tanggulah aku sampai hari mereka dibangkitkan. “Allah berfirman: Sesungguhnya kamu termasuk orang-orang yang diberi tangguh, sampai kepada hari yang telah ditentukan waktunya (hari kiamat).
Iblis menjawab: Demi kekuasaan Engkau aku akan menyesatkan mereka semuanya, kecuali hamba-hamba-Mu yang mukhlis diantara mereka.
Allah berfirman: Maka yang benar (adalah sumpah-Ku) dan hanya kebenaran itulah yang Kukatakan.
Sesungguhnya Aku pasti akan memenuhi Neraka Jahanam dengan jenis kamu dan dengan orang-orang yang mengikuti kamu diantara mereka semuanya”
6.) Penciptaan Hawa Sebagai Istri Adam
Setelah Allah mengetahui bahwa Adam merasa kesepian hidup di surga, tiada teman atau kawan yang mendampingi dan yang menemani sehari-hari. Maka Allah menciptakan teman pendamping Adam yang dapat menemani dan menghibur Adam. Teman tersebut adalah Hawa yang diciptakan Allah dari tulang rusuk sebelah kiri Adam yang diambil Allah pada saat Adam tertidur lelap.
Setelah Adam terbangun dari tidurnya, ia terperanjat karena di sebelah kepalanya ada seorang perempuan yang cantik dan mewah yang belum pernah dikenal sebelumnya. Diciptakannya Hawa tersebut maka rasa kesepian yang dialami oleh Adam menjadi hilang, dan dengan diciptakannya Hawa dapat menjadi penyambungbdan penerus keturunan Adam, sebagaimana firman Allah dalam Al-Qur’an Surah An Nisa’ ayat 1:
Artinya “… Yang talah menciptakan kamu dari seorang diri,bdan dari padanya Allah menciptakan istrinya”.
Dan firman-Nya lagi dalam surah Al A’raf ayat 89:
Artinya: “… daripadanya Dia menciptakan istrinya, agar ia merasa senang kepadanya….”.
7.) Adam Dan Hawa Bertempat Tinggal Di Surga.
Ketika Adam sudah mendapatkan seorang pendamping yang cantik dan menawan yang dapat digunakan untuk berbagi rasa, baik senang maupun susah dan dapat menambah ketenangan dan ketentraman hatinya. Maka selanjutnya Allah memerintah kepada kedua insan tersebut untuk menempati satu tempat yang penuh dengan kenikmatan yaitu di Surga.
Di dalam surga tersebut Allah menyediakan berbagai macam buah-buahan yang berbagai macam rasa dan warna, yang semuanya itu disediakan untuk Adam dan Hawa dan boleh dinikmati sepuas-puasnya, kecuali satu buah-buahan yang dilarang didekati, disentuh dan dimakan oleh Adam dan Hawa, yaitu Khuldi. Bahkan Allah akan mengancam dan memberi siksa kepada Adam dan Hawa apabila sampai memakan buah tersebut.
Pembicaraan antara Adam dan Allah tersebut didengar oleh Iblis yang telah diusir oleh Allah dari surga. Sehingga dengan modal larangan Allah kepada Adam tersebut, iblis berusaha memperdaya Adam dan Hawa dengan berbagai cara agar mau melanggar larangan Allah. Yaitu memakan buah khuldi. Dan dengan kata-kata yang manis dan menawan sehingga kedua insan tersebut terpikat hatinya dan tidak sadar atas tipu daya iblis yang menjadi musuh besarnya dan dapat menjerumuskan kedalam ancaman dan siksaan Allah.
Padahal sebelumnya Allah sudah berpesan kepada Adam agar berhati-hati dalam menghadapi iblis. Sebagaimana firman Allah
Dalam surah Thahah ayat 117:
Artinya: “Maka Kami berkata: Hai Adam, sesungguhnya iblis Ini adalah musuh bagimu dan bagi istrimu, maka sekali-kali janganlah sampai ia mengeluarkan kamu berdua dari surga, yang menyebabkan kamu menjadi celaka.
8.) Adam Dan Hawa Terpikat Atas Bujukan Iblis.
Dengan berbagai cara dan kata-kata manis yang menggiurkan akhirnya Adam dan Hawa terpikat oleh ajakan dan bujuk rayu iblis dan melanggar larangan Allah, dan sesuai dengan janji Allah akan memberi ancaman kepada Adam dan Hawa apabila melanggar larangan-Nya, yaitu memakan buah khuldi. Dan akhirnya Adam dan Hawa menerima balasan dari Allah, yaitu dikeluarkan dari surga dan diturunkan ke bumi. Itulah balasan yang diterima oleh Adam dan Hawa, akibat menuruti rayuan iblis untuk memakan buah khuldi.
Sebagaimana firman-Nya di bawah ini :
Surah Al A’raf ayat 22:
Artinya “… Kemudian Tuhan menyeru mereka : Bukankah Aku telah melarang kamu berdua dari pohon kayu itu, dan Aku katakan kepadamu Sesungguhnya setan itu adalah musuh yang nyata bagi kamu berdua?”.
Surah Al A’raf ayat 24 dan 25:
Artinya: “Allah berfirman: Turunlah kalian, sebagian kamu menjadi musuh bagi sebagian yang lain. Dan kamu menyukaitempat kediaman dan kesenangan (tempat mencari kehidupan) di muka bumi sampai waktu yang telah ditentukan.
Allah berfirman:
Di muka bumi itu kamu hidup dan di bumi itu kamu mati dan dari bumi itu pula kamu akan dibangkitkan”.
9.) Adam Dan Hawa Menyesali Perbuatannya.
Setelah Adam dan Hawa di bumi mereka berdua menyesali perbuatannya yang melanggar perintah Allah, setelah itu dengan hati yang bersih dan penuh pengharapan ampunan dari Allah, maka mereka berdua bersimpuh di muka bumi dengan menengadahkan kedua tangan sambil berkata
“Ya Tuhan kami, kami telah menganiaya diri kami sendiri, dan jika Engkau tidak mengampuni kami dan memberi Rahmat kepada kami, niscaya pastilah kami termasuk orang-orang yang merugi”.
Do’a yang dibaca Adam dan Hawa tersebut didengar dan diterima oleh Allah, karena Allah maha penerima taubat hamba-Nya, sebagai-mana firman Allah dalam surah Al Baqarah ayat 37:
Artinya: “Kemudian Adam menerima berbagai kalimat dari Tuhannya, maka Allah menerima taubatnya. Sesungguhnya Allah Maha Penerima taubat lagi Maha Penyayang”.
10.) Berbagai Pendapat Tentang Surga Yang Ditempati Adam
Ada perbedaan pendapat di kalangan Ulama’ tentang surga yang dihuni oleh Adam dan Hawa itu surga yang ada di langit dan
Ada yang mengatakan surga yang ada di bumi. Dari kedua pendapat tersebut yang kuat adalah pendapat yang mengatakan bahwa surga yang dihuni oleh Adam dan Hawa adalah surga dunia. Sebagaimana Firman Allah dalam Surah Al Baqarah ayat 30:
Artinya: “….. Sesungguhnya Aku hendak menjadikan Adam sebagai khalifah di muka bumi….”
Pendapat yang mengatakan bahwa surga yang dihuni oleh Adam dan Hawa itu surga dunia juga diperkuat oleh ayat Al-Qur’an yang mengatakan bahwa orang yang menghuni surga itu akan kekal di dalamnya, sedangkan Adam dan Hawa tidak kekal di dalam Surga, karena mereka berdua di keluarkan oleh Allah dari surga sebab melanggar larangan-Nya. Sebagaimana Firman Allah dalam Surah Hud ayat 108:
Artinya: “Adapun orang-orang yang berbahagia, maka tempatnya di dalam surga, mereka kekal di dalamnya.
11.) Adam Dan Hawa Mengembangkan Keturunan Di Bumi
Setelah menjalani kehidupan bumi, Adam dan Hawa mulai mengalami dan merasakan kehidupan yang penuh tanggung jawab dan penuh resiko. Dan setiap mereka menginginkan sesuatu, mereka harus bekerja keras dan mengeluarkan tenaga. Kalau mereka ingin makan, mereka harus bekerja terlebih dahulu menanam padi, kalau mereka menginginkan pakaian, mereka harus bekerja dahulu menanam kapas, kalau mereka menginginkan air mereka harus menggali tanah, dan masih banyak lagi kebutuhan yang harus didahului dengan pengorbanan.
Disamping bekerja keras, Adam dan Hawa harus hati-hati dalam bertindak dan bekerja, karena Adam dan Hawa selalu diganggu iblis agar melanggar perintah Allah.
Agar supaya Adam dan Hawa tidak melanggar perintah Allah, maka Allah memberi petunjuk. Karena dengan petunjuk itulah Adam dan anak turunnya dapat selamat dari tipu daya setan sebagaimana firman Allah dalam Surah Al Baqarah ayat 38:
Artinya: “Kami berfirman: Turunlah kamu dari surga itu. Kemudian jika datang petunjuk-Ku, maka barangsiapa yang mengikuti petunjuk, niscaya tidak ada rasa kekhawatiran atas mereka, dan tidak pula mereka bersedih hati”.
Tidak lama setelah itu Hawa mengandung dan melahirkan keturunan dua anak kembar laki-laki dan perempuan, yang bernama Habil dan adik Habil.
Kemudian, Hawa mengandung lagi dan melahirkan dua anak, laki-laki dan perempuan. yang laki-laki dinamakan Qabil dan yang perempuan diberi nama adik Qabil.
Ketika kedua anaknya yang laki-laki itu tumbuh sebagai anak remaja, Adam mulai mendidik anak-anaknya agar dapat mengelola bumi dengan baik, dengan cara bercocok tanam, berternak dan lain-lain pekerjaan yang dapat membuahkan hasil dan bermanfaat.
Agar kedua anaknya tersebut mau taat pada perintah Allah, maka Adam menyeru kepada anak-anaknya agar mensyukuri nikmat Allah yang telah diberikan kepadanya, dengan cara mengerjakan perintah-Nya dan menjauhi larangan-larangan-Nya.
Di antara perintah Allah adalah mempersembahkan sebagian hartanya atau rezekinya ke puncak gunung agar dapat dinikmati oleh makhluk-makhluk Allah yang tidak pandai bercocok tanam, seperti hewan. Pekerjaan seperti ini oleh Adam dinamakan dengan berkurban, berzakat dan beribadah.
Dengan adanya nasehat dan perintah Adam kepada anaknya ini, maka iblis mulai menggoda kepada Qabil dan Habil dengan berbagai cara, agar tidak mengerjakan perintah dan tidak memperhatikan nasehat ayahnya tersebut.
Dengan tipu daya yang halus, akhirnya iblis dapat memperdaya Qabil yang mempunyai hati kasar, karena korban yang dikeluarkan oleh Qabil tidak sebesar yang dikeluarkan oleh Habil. Apalagi Qabil mengeluarkan korban tersebut tidak didasari dengan keikhlasan hati, melainkan karena terpaksa.
Ternyata korban persembahan Habil habis dimakan oleh binatang, sedangkan korban Qabil tidak diterima oleh Allah karena korban persembahannya masih tersisa banyak dan tidak dimakan oleh binatang.
Dengan ditolaknya korban Qabil ini, maka Qabil iri hati kepada Habil dan menimbulkan rasa benci Qabil kepada Habil yang didasari oleh bujuk rayu iblis.
Selang beberapa tahun, kebencian Qabil dan Habil belum hilang, kini timbul masalah lagi, yang membuat rasa kedengkian Qabil semakin bertambah, karena Adam menjodohkan Qabil dengan adik Habil yang jelek, sedangkan Habil dijodohkan dengan adiknya Qabil yang lebih cantik dibanding dengan adiknya Habil, karena Memang menurut syariat Nabi Adam, anak kembar tidak boleh dijodohkan dengan kembarannya.
Karena kemarahan, kebencian dan iri hati yang semakin mendalam, maka akhirnya Qabil mempunyai rencana untuk membunuh adiknya, dan ternyata rencana Qabil dapat dilaksanakan dengan baik, dan dengan dijalankannya rencana tersebut menambah kegembiraan iblis karena iblis telah berhasil memperdaya Qabil untuk membunuh adiknya.
Untuk menyelesaikan perkara pembunuhan tersebut agar tidak berlarut-larut, maka Qabil menanam adiknya itu ke liang lahat dengan meniru perbuatan burung gagak. Dan habislah perkara.
Selanjutnya Qabil tidak pulang ke rumah ayahnya tapi berkelana atau mengembara ke mana tanpa arah dan tujuan yang pasti. Dengan kematian Habil dan perginya Qabil, maka Adam kehilangan dua anaknya, yang hilang karena terbunuh dan yang satu hilang karena mengembara tanpa tujuan.
Yang menyebabkan itu semua dari tingkah laku Adam, Hawa dan anak-anaknya adalah iblis. Sebab iblis itu adalah musuh besar kita, yang harus kita jauhi dan harus kita lawan dengan cara mendekatkan diri kepada Allah, menjauhi segala larangan-larangan Allah dan menjalankan semua perintah.
Oleh karena sebagai orang yang beriman, kita harus waspada dan harus hati-hati agar jangan sampai terpedaya oleh tipu daya Iblis, karena iblis dulu sudah bersumpah di hadapan Allah akan menggoda anak cucu Adam sampai hari kiamat, agar nanti dapat bersama-sama dengan iblis menjadi penghuni neraka jahanam.
Cerita tentang Qabil dan Habil tersebut dapat kita lihat pada Al- Qur’an Surah Al Maidah mulai ayat 27 sampai dengan ayat 31.
Diambil dari: Mutiara Kisah 25 Nabi & Rasul, karya Ust. M. Hamid