PASURUAN (dialogmasa.com) – Menteri Pertanian (Mentan) melakukan kunjungan kerja ke Kabupaten Pasuruan, Kamis (14/11/2024).
Dalam agenda tersebut, Mentan melaksanakan berbagai kegiatan, termasuk menyelesaikan masalah penyaluran susu peternak dan menggelar gerakan minum susu bersama ribuan pelajar.
Namun, kedatangan Mentan mendapat kritik dari Ketua LSM Gaib (Gema Anak Indonesia Bersatu Perjuangan), Habib Yusuf. Ia menyayangkan Mentan tidak membahas isu penting terkait distribusi pupuk yang masih menjadi permasalahan besar di Kabupaten Pasuruan.
“Saya senang mendengar kabar Mentan datang ke Pasuruan. Saya optimis masalah pupuk akan ia tuntaskan. Namun sangat disayangkan, ternyata yang dibahas hanya soal gerakan minum susu dan masalah peternak dengan pihak industri,” ujar Habib Yusuf kepada Dialog Masa, Jumat (15/11/2024).
Menurut Habib Yusuf, persoalan pupuk murah yang sulit diakses petani Pasuruan masih menjadi pekerjaan rumah. Ia juga menyoroti belum terdengar-nya kasus dugaan mafia pupuk yang merugikan petani terproses tuntas.
“Masalah pupuk di Pasuruan masih menjadi PR besar. Petani sulit mendapatkan pupuk murah, dan hingga kini belum terdengar proses hukum tuntas terkait mafia pupuk,” imbuhnya.
Habib Yusuf juga mengingatkan janji politik Presiden Prabowo Subianto dalam kampanye Pilpres lalu, yang menyoroti pemberantasan korupsi dan kemudahan akses pupuk bagi petani.
Hal tersebut sama dengan pernyataan Wakil Menteri Pertanian (Wamentan) Sudaryono. Dalam keterangannya di Jakarta, Selasa (12/11/2024), Wamentan menegaskan komitmen pemerintah untuk memperbaiki distribusi pupuk bersubsidi.
“Ini bentuk komitmen Presiden Prabowo Subianto dalam masa kampanye kemarin, bahwa kami ingin mensejahterakan rakyat di sektor ketahanan pangan. Salah satunya adalah memberikan pupuk bersubsidi langsung ke petani dengan memutus mata rantai distribusi yang menghambat,” kata Sudaryono. (Al/Wd)