Mayoritas Nelayan, Warga Banjarsari Berharap Pemerintah Perbaiki Akses Jalan Demi Kenyamanan dan Kelancaran Usaha

admin

PROBOLINGGO (dialogmasa.com) – Banjarsari adalah desa terpencil di kabupaten Probolinggo, mayoritas warganya berprofesi sebagai nelayan. Setiap usai solat subuh mereka harus ke laut untuk mencari ikan/ nafkah.

Mencari ikan di laut tidaklah mudah. Nelayan harus memperhatikan cuaca mendukung apa tidak. Salah satu angin yang diwaspadai ialah angin selabung.

Tentang angin selabung salah satu warga setempat menjelaskan begini, “Angin selabung itu angin yang bertiup ke selatan mas dan itu biasanya besar anginnya. Biasanya kalok sudah angin selabung masyarakat sini sudah tidak ke laut karena bahaya,” jelas warga kepada Dialogmasa, Selasa 06/02/24.

Ibrahim RT setempat mengakui bahwa mayoritas penduduknya adalah nelayan, ” Mayoritas penduduk kami nelayan, penduduk kami memanfaatkan kekayaan laut untuk penghidupan,” kata sang RT.

Banjarsari juga memiliki kekayaan budaya yang membanggakan. Kekayaan budaya itu adalah petik laut atau balap perahu. Kegiatan petik laut digelar setiap bulan Juni.

Acara petik laut selalu meriah karena diikuti oleh nelayan dari berbagai desa sekitar seperti; Belong, Banjar selatan, Blobo, hingga Karang Benyar.

Dibalik kekayaan laut dan kekayaan budaya lokal yang ada di Banjar Sari. Jalan rusak menjadi masalah tersendiri yang dikeluhkan warga. Diantaranya Yudi yang mengeluhkan jalan di desa ini.

“Sangat disayangkan jalan dari jalan raya utama ke pedesaan banyak yang rusak yang menghambat perjalanan warga untuk sekedar lulu lalang terlebih dalam efektivitas usaha,” keluh yudi.

“Harapan kami, pemerintah segara memperbaiki jalanan yang rusak karena membahayakan bagi pengguna jalan,” tutup Yudi berharap.

Jurnalis: Ulum

Editor: Wd

 

Postingan Terkait

Tinggalkan komentar