PASURUAN (dialogmasa.com) – Mbah Dul merupakan sosok fenomenal di kabupaten Pasuruan dengan nama lengkap KH Abdullah bin Rofi’i.
Ia lahir dan besar di Kampung Kandang Sapi, Kidul Dalem, Bangil, Kabupaten Pasuruan dan memiliki pesantren di dusun Banjar Tempuran Banjar kejen Pandaan Pasuruan hingga kemudian di makamkan di sana.
Semasa hidup, Mbah Dul berpenampilan sederhana bahkan terkadang tidak beraturan. Namun siapa sangka di balik penampilannya yang berbeda, Mbah dul memiliki beragam karomah yang bermanfaat bagi masyarakat.
Selama hidup, mbah Dul sering di pasar bangil dan berkeliling ke pedagang-pedagang yang ada di pasar sana. Yang menarik ia sering meminta uang ke pedagang dan mereka yang diminta dan memberi dagangan nya menjadi ramai.
Baca Juga: Mbah Soleh Semendi, Pewaris Kebijaksanaan dari Cirebon ke Pasuruan
“Saat di pasar, orang yang dimintai uang sama beliau biasanya rezekinya tambah lancar dan dipercaya sebagai salah satu karomah yang dimiliki Mbah Dul,” kisah Ahmad penduduk sekitar makam Mbah Dul kepada Dialogmasa, Jumat 15/03/24.
Mbah dul memiliki pondok yang menjulang tinggi di Dusun Banjar Tempuran, dan menjadi area pemakaman beliau saat ini. Beliau meninggal pada tahun 2001 dalam usia 74 tahun.
“Setelah wafat, makamnya tak pernah kosong peziarah baik dari dalam maupun luar kabupaten Pasuruan terutama dihari kamis dan hari haulnya,” imbuhnya.
Konon diceritakan bahwa salah satu santrinya jatuh dari bangunan pondok di tingkat tiga, kemudian sama Mbah Dul ditarik dan diusap dengan tangan beliau seketika itu langsung sembuh.
Masih tentang kisah karomah mbah Dul, “Disaat musim haji, seseorang yang pulang dari ibadah haji bercerita bahwa ia bertemu Mbah Dul di Makkah, padahal Mbah Dul tidak pergi ke Makkah, beliau di rumah saja di musim haji kala itu,” pungkasnya.
Jurnalis: Ali
Editor: WJ
