Miss Universe: Antara Kapitalisme Media dan Empowerment Perempuan

admin

OPINI (Dialogmasa.com)- Siapa di antara kalian pernah menonton tayangan beauty pageant Miss Universe?

Miss Universe merupakan ajang kontes Pageant seperti yang kita ketahui, Male Pageant (ajang kegantengan) pria dan Beauty Pageant (ajang kecantikan) perempuan, dimana diikuti oleh perempuan dari berbagai negara di dunia. Indonesia saat itu belum sama sekali mengikuti ajang tersebut.

Miss Universe pertama kalinya diadakan pada tahun 1926 oleh International Pageant Pultride. Hingga pada tahun 1935 kontes ini sempat terhenti lantaran perang dunia kedua. Pada 1952, perusahaan Pasific Knitting Mills (perusahaan pakaian renang) mengambil alih organisasi lalu menggelar Miss Universe dan Miss USA.

Lalu, Apa hubungannya Dengan Donald Trump?

Donald Trump sendiri adalah seorang pengusaha terkenal di Amerika. Ia membeli Miss Universe Inc pada tahun 1996 dan mengubah namanya menjadi Miss Universe Organization di New York. NBC mendapatkan hak siaran untuk menayangkan ajang ini hingga pada tahun 2014.

Sempat ada perdebatan dan konflik yang terjadi antara NBC dengan Donald Trump soal reaksi atas pernyataan Trump tentang imigran ilegal, ya kampanye politik. Kemudian Trump membeli saham NBC dengan kepemilikan tunggal, ia kemudian menjual organisasi Miss Universe kepada IMG. Hak siar pun beralih ke Fox Channel.

Pengaruh Donald Trump pada Miss Universe sangat terlihat dalam pendekatannya yang lebih berfokus pada bisnis dan politik. Ia membeli organisasi ini pada tahun 1996 dan menjadikannya alat diplomasi global serta alat untuk mengidentifikasi potensi sumber daya alam, budaya, politik, dan ekonomi negara-negara peserta. Dalam era Trump, standar kecantikan yang berlaku sangat ketat, dan pemenang sering kali dipaksa untuk sesuai dengan standar tersebut. Wakil Latinas selalu mendominasi. Angola, Trinidad and Tobago, South Africa, Botswana adalah ras kulit hitam yang pernah menang di jaman Trump namun itu adalah cara Trump untuk melakukan bisnis internasional dengan mendirikan perusahaan yang ada di negara tersebut.

Namun setelah dipegang IMG dan JKN Global Group, Miss Universe Organization sangat jauh berbeda dengan era Trump. Bedanya?

Miss Universe era IMG lebih menekankan women equality sedangkan Trump lebih women is business and politic.

Namun di era kepemilikan JKN Global Group lebih berfokus pada Transformational Leadership, yaitu artinya kepemimpinan yang membawa perubahan bagi sekitarnya. Sekarang pemenangnya memiliki Personality yang kuat, advokasi yang mumpuni, Spokesperson, dan kecantikan yang beragam, inilah yang menunjukkan Women Empowerment.

Dalam kesimpulannya, Miss Universe merupakan ajang industri kapital dimana media menginginkan tayangan mereka untuk mendapatkan rating yang baik ditambah sponsor produk kecantikan, fashion, magazine, otomotif, makanan, dan minuman, Duta antar politik yang juga tak terlepas dari Politik Global.

Penulis: Bang Irwan

Postingan Terkait

Tinggalkan komentar