PASURUAN (dialogmasa.com) – Berkembangnya literasi di kalangan pelajar menjadi sorotan utama dalam upaya meningkatkan kualitas pendidikan dan melahirkan generasi yang berkualitas. Namun, terdapat tantangan yang menghambat proses tersebut yakni pemahaman bacaan yang kurang optimal dikalangan pelajar.
Menurut (MF) guru Madrasah Aliyah di daerah Tutur Pasuruan, faktor yang mempengaruhi kemampuan pemahaman bacaan adalah kurangnya minat baca di kalangan pelajar, karena di dominasi oleh aktivitas digital di era teknologi saat ini.
“Kalau menurut ku mental murid sekarang itu beda, bisa dibilang daya juangnya itu kurang,” kata (MF).
Masih (MF) “mungkin diakibatkan oleh teknologi, karena anak sekarang lebih suka nonton dari pada baca, seperti mengandalkan tutorial Youtube, Tiktok, dan sebagainya,” lanjutnya.
Selain itu, kata (MF) adanya perubahan kurikulum pendidikan dengan cepat juga turut mempengaruhi proses pembelajaran dan pemahaman bacaan di kalangan pelajar.
“Sistem pendidikan juga pengaruh seperti sekarang kurikulum merdeka padahal kurikulum K13 yg kemarin belum selesai udah ganti kurikulum lagi,” Ungkapnya.
Saran beliau terkait masalah di atas yakni guru harus bisa mengikuti zaman yang serba teknologi supaya siswa merasa nyaman saat pembelajan, dan memerintahkan siswa mencari materi di google dengan refrensi yang jelas agar menumbuhkan minat baca bagi siswa.
Jurnalis: wrd
Editor: WJ