PASURUAN (dialogmasa.com) – Pondok Pesantren (Ponpes) Sidogiri, yang terletak di Desa Sidogiri, Kecamatan Kraton, Kabupaten Pasuruan, Jawa Timur, terus mempertahankan warisan pendidikan Islam yang kaya.
Ponpes Sidogiri didirikan oleh Sayyid Sulaiman, asal Cirebon, Jawa Barat, bersama Kyai Aminullah yang mempertahankan sistem pendidikan salaf murni, fokus pada pembekalan akidah, syariah, dan akhlak ala Ahlussunnah wal Jamaah.
Dilansir dari sidogiri.net, Ponpes Sidogiri dibangun pada tahun 1745 M atau 1158 H, dengan tujuan mencetak santri menjadi ibadillah as-Shalihin atau hamba yang soleh dalam kehidupan.
Dalam era yang terus berkembang, keberadaan pondok pesantren ini menjadi penjaga tradisi agama yang sangat dihargai di wilayah Jawa Timur.
Ponpes Sidogiri juga merupakan salah satu Ponpes besar yang ada di Jawa Timur seperti halnya Ponpes Modern Gontor Ponorogo, Ponpes Langitan Tuban, Ponpes Lirboyo Kediri, dan Ponpes Tebu Ireng di Jombang.
Sayyid Sulaiman: Tokoh Legendaris di Tanah Pasuruan
Sayyid Sulaiman, tokoh yang menorehkan sejarah gemilang di Pasuruan, telah meninggalkan jejak yang tak terlupakan.
Di antara prestasinya, ketika Raja Pasuruan kehilangan Putri Kedaton yang disandera jin, Sayyid Sulaiman dengan keajaiban dari dalam sakunya mengembalikan sang putri beserta kereta dan kusirnya.
Selain itu, sebagai penasehat Adipati Untung Surapati yang wafat pada tahun 1706, Sayyid Sulaiman memainkan peran penting.
Di Pasuruan, ia ditugaskan untuk membabat tiga tempat, termasuk Sidogiri, Kanigoro Gambirkuning, dan Keboncandi.
Namun, perjuangan membabat Sidogiri menjadi pencapaian terbesarnya, yang kemudian dilanjutkan oleh santri dan menantunya, Kyai Aminullah.
Jurnalis: Lio
Editor: WJ