KEDIRI (dialogmasa.com) – Beredar video di media sosial tentang penampakan siswa pesilat yang didorong-dorong, seperti yang diunggah oleh akun TikTok @an.gceer22. Ditulis dalam video itu kalimat: “Siswaku salah nopo to kang, kok sampek mbok pateni? Wong tuwo ne ngarep, anak e moleh konlatihaneh kerungu, anak wes gak enek!?”
Menurut berita Detik Jatim pada Minggu 08/10/23, pengeroyokan yang dialami Andan berawal saat ia dan dua rekannya berada di Jembatan Brawijaya. Mereka kemudian bertemu para pelaku dan terlibat saling pandang.
Korban dan pelaku lantas saling ejek dan berujung pengeroyokan di Jalan Inspeksi Brantas. Korban sempat koma dua hari dan mendapat perawatan di rumah sakit usai dikeroyok. Namun, Sabtu (7/10/2023) pagi, korban dinyatakan meninggal dunia karena sejumlah luka.
Kejadian ini mengundang banyak komentar dari masyarakat di kolom komentar unggahan video, di antara mereka menjadi khawatir mengizinkan anak mereka ikut beladiri, bahkan ada yang meminta anak mereka berhenti.
“Aku seorang ibu, anakku cowok-cowok, sebenarnya aku senang kalo anakku bisa beladiri, tapi dengan kasus-kasus seperti ini jadi takut.”
“Anak gadisku ikut PSHT udah 11 bulan, aku tak suruh berhenti, pulang tengah malam terus, khawatir.”
Jurnalis: Abdul
Editor: Mawar