SIDOARJO (dialogmasa.com) – Indonesia menetapkan tanggal 25 November sebagai hari guru Nasional. Hal ini adalah apresiasi nyata bangsa Indonesia bagi pahlawan tanpa tanda jasa atau guru.
Dalam rangka memperingati hari guru nasional tersebut, pada Sabtu 25/11/23 lalu SMKN 1 Buduran Sidoarjo menggelar acara sekaligus memberikan anugerah gelar guru inspiratif kepada guru teladan dan berprestasi.
Sebut saja diantaranya Ibu Diah Setyoningtias, guru tata busana yang telah belasan tahun mengajar di sana mendapat penganugerahan guru inspiratif dari kepala sekolah ibu Agustina bersama kedua rekan guru lainnya.
“Senang tentunya di sebut sebagai guru inspiratif,” kesan Ibu Diah yang di sampaikan kepada media pada Kamis, 30/11/23.
Sebagai guru, dia menilai di tetapkannya hari guru sebagai hari besar / hari nasional di Indonesia merupakan penghargaan yang membanggakan.
“Dengan adanya hari guru nasional, saya menilai bahwa bangsa ini telah memberikan tempat spesial bagi guru, sebagai wujud syukur atas hal itu kita harus menjadi sosok yang betul-betul bisa di tiru, istilahnya guru itu digugu dan di tiru, jadi kita harus menjadi panutan bagi anak didik dari sisi kepribadian dan sisi lainnya,” imbuhnya.
Masih ibu Diah, “Indonesia saat ini telah mengalami kemajuan di bidang pendidikan salah satunya dengan di terapkannya kurikulum merdeka belajar, merdeka dalam arti anak-anak di didik sesuai versi terbaik masing-masing, jadi bukan didikte namun lebih menyesuaikan pada bakat dan karakter si anak didik tersebut yang tentu berbeda satu dengan lainnya.”
SMKN 1 Buduran menjadi sekolah yang mampu dengan sempurna mengimplementasikan kurikulum merdeka dalam proses belajar mengajar.
“SMKN 1 Buduran, Alhamdulillah telah menjalankan kurikulum merdeka dan sukses, saya ambil contoh di jurusan tata busana, anak-anak di beri keleluasaan dan fasilitas untuk belajar menggunakan metode yang di sukai! Ada yang suka dengan audio, ada yang suka dengan gerak, dan metode-metode lainnya, itu semua kita fasilitasi, bahkan di bidang projek mereka beda-beda, ada yang suka halus, ada yang suka simple dan lain-lain,” pungkasnya.
Sekolah dengan jumlah siswa 1400 lebih ini memiliki tekat SMK, yaitu sekolah menuju kaya, dimana harapannya kelak siswa dan siswi menjadi pengusaha sukses dan bos-bos yang mampu menciptakan banyak lapangan kerja. Hal itu seperti di uraikan oleh ibu Diah saat sesi wawancara bersama media di sela kesibukannya hari ini.
Jurnalis: Ali
Editor: Wd