PASURUAN (dialogmasa.com) – Tim kesehatan jemaah haji kabupaten Pasuruan bekerja keras menjaga kondisi para jemaah di tengah keterbatasan toilet dan cuaca panas ekstrem di Mina, Arab Saudi. Berbagai strategi diterapkan guna memastikan jemaah tetap terhidrasi dan sehat selama menjalani ibadah haji tahun ini.
Penyuluh Agama Kantor Kemenag Kabupaten Pasuruan, Rahmad Salahuddin, yang juga bertugas sebagai ketua kloter SUB 45, melaporkan tantangan yang dihadapi jemaah haji. Salah satu masalah utama adalah antrian panjang untuk menggunakan toilet, yang mengharuskan jemaah menunggu antara 30 hingga 60 menit.
“Hal ini mengakibatkan jemaah berusaha mengurangi asupan air minum dan makanan, sementara cuaca yang begitu panas mengharuskan jemaah haji minum air minimal 200 ml per jam,” ujar Rahmad.
Kondisi tersebut menyebabkan banyak jemaah mengalami dehidrasi dan penurunan daya tahan tubuh, yang pada akhirnya mempermudah penyebaran batuk dan pilek. Ditambah lagi, banyaknya jemaah di dalam tenda yang tidak menggunakan masker memperparah situasi.
Namun, tim medis yang sigap segera memberikan obat dan menyarankan agar jemaah tidak menahan haus. Mereka menghimbau para jemaah untuk selalu minum air 3 teguk dengan jarak waktu setiap 10 menit, sebagai tips banyak minum tanpa menyebabkan sering buang air kecil.
“Dengan cara ini, alhamdulillah, jemaah haji terhindar dari risiko dehidrasi atau heatstroke. Namun, penyebaran batuk dan pilek sulit dihindari karena para jemaah tinggal dalam satu tenda yang terisi sekitar 150 hingga 200 jemaah haji saat di Mina,” tambah Rahmad.
Rahmad juga menjelaskan bahwa di Mina, satu tenda biasanya berisi 190 hingga 200 jamaah haji, yang memperparah kondisi tersebut. Meski demikian, berkat strategi dan upaya tim kesehatan, kondisi para jemaah tetap terjaga dalam situasi yang menantang itu. (Ali/WJ)