PASURUAN (dialogmasa.com) – Disparitas antara Pasuruan timur dan barat memang cukup tinggi. Pasuruan bagian timur memang dikenal sebagai daerah “minus”, namun siapa sangka jika salah satu jenis komoditas ini tumbuh subur di sana.
Benar saja, Kecamatan Lekok yang merupakan salah satu kecamatan di sisi Pasuruan timur memiliki potensi alam yang melimpah. Selain terkenal dengan hasil lautnya, Kecamatan Lekok memiliki tanaman kelor yang bernilai ekspor.
Pemerintah Kabupaten Pasuruan mencatat, tanaman kelor paling banyak tumbuh di Desa Alastlogo dan Semedusari. Meskipun kemarau panjang, tanaman kelor di Kecamatan Lekok justru tetap hidup hingga berbuah.
Dengan potensi tanaman kelor ini, Kecamatan Lekok memiliki harapan baru dengan hamparan tanaman kelor yang tumbuh subur di sana.
Tanaman kelor sendiri mulai dikenal khasiatnya pada 2018 lalu. Tanaman dengan nama Latin Moringa oleifera ini mulai dilirik pasar internasional.
Baca Juga: Inspiratif, Pelantikan Serentak Anggota KPPS Diikuti dengan Penanaman 31.535 Pohon
Selama periode 1 Januari-15 Maret 2019, Jawa Timur telah mengekspor sekitar 50.885 ton daun kelor ke berbagai negara di Asia seperti Taiwan dan Tiongkok.
Harga jualnya pun cukup mencengangkan, yakni di angka 2,8 Dollar AS atau sekitar Rp. 39.200 per kilogram.
Daun kelor yang kaya manfaat ini diekspor dalam bentuk kering. Sebagian besar dimanfaatkan untuk obat herbal karena memiliki kandungan antioksidan yang tinggi.
Jurnalis: Lio
Editor: WJ
